Thursday 16 June 2011

Second Broken Heart


Dear diary, untuk kedua kalinya aku mengalami patah hati... Berlari ke Jogja meninggalkan cinta, bertemu cinta kemudian ditinggalkan cinta... ibarat kupu-kupu terbang bebas ke angkasa... Lepas, jauh dari perasaan suka, duka, maupun cinta... Cinta ku hilang, hati ku pun ikut menghilang, mengalir bagai air tak berujung... Sendiri di tengah keramaian... Aku lelah, bersembunyi di tengah keramaian... ingin ku berlari... lari dari kenyataan... kenyataan bahwa ku telah kehilangan... waktu pun tak akan kembali berputar... ingin ku mengaduh, berteriak, lalu tenggelam ke dalam lautan biru... berharap, bisa menghilang dari ingatanku... namamu dan juga cahayamu... bersinar terang bagai cahaya bulan, putih seputih batu kapur... halus dan lembut seperti dirimu... yang hanya meninggalkan luka di hati...

Dan kini, sampai suatu purnama... ku tak akan pernah mengenal cinta... ku tahu ku bukan lah seorang pria sejati... yang hanya berharap pada cinta... Bimbang, pada berbagai pilihan... karena hanya tertuju pada satu pilihan... pilihan yang bukan pilihan... berujung pada kesendirian... sendiri dan sepi aku benci... tak ada ruang untuk yang lain... hati ku satu... hanya untuk satu... hingga berakhirnya tulisan ini... apa yang akan terucap kelak... hanyalah sebuah ucapan... ucapan manis yang hanya terlintas sesaat... Entah sampai kapan... hati ku yang cuma satu, mampu kembali terbuka... Sakit, tak terucap oleh kata... Teriris perih hingga ke nadi... yang hanya dapat disembuhkan oleh cinta... bukan dirimu, Namun dirinya...