18 Agustus 2011... Hari ini harusnya jadi hari terakhir saya berstatus menjadi mahasiswa... Namun ternyata tidak demikian dengan kenyataan yang sebenarnya... I'm failed... Skripsi ku gak lulus tapi untung compre lulus... ha ha ha... Dari awal aku memang sudah gak yakin dengan skripsiku, setiap aku konsultasi dengan dosen, setiap aku menjelaskan masalah yang terjadi, pak DPS selalu bilang "Yaudah mas gak pa pa"... Konstan aku mengikuti apa perkataan beliau...
Bukan mengenai skripsi... Namun COMPRE yang menjadi sorotan saya baru-baru ini... Yang akhirnya saya mengalami juga apa yang namanya COMPRE... Saya menilai bahwa suatu alat ukur kinerja mahasiswa berdasarkan COMPRE tidaklah tepat... Bukan karena malas belajar... Namun lebih pada ketidakefektifan sistem itu sendiri... Ini pengalaman saya... Saya belajar materi tingkat advance hingga International... Sengaja meninggalkan materi basic dari materi itu sendiri... Karena saya berpikiran materi basic hanya lah sebuah teori yang terkadang hanyalah sebuah hapalan yang didalamnya terkandung unsur-unsur politik dari yang membuatnya... Hingga suatu ketika akhirnya tibalah waktu untuk segera memasuki ruang sidang... Dengan segala pikiran bahwa dosen akan mengajak berdiskusi mengenai hot issues terkini... Dan yang kemudian terjadi adalah justru sebaliknya, yaitu ANTI KLIMAKS... Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang menurut aku enggak banget... Karena saya sudah memiliki mindset yang terlanjur terbentuk selama proses belajar-mengajar di FEB... Saya tidak pernah peduli dan gak akan pernah peduli kenapa teori itu ada, yang saya tahu hanyalah kenapa praktik itu ada dan bagaimana seharusnya praktik itu berjalan... Yang menjadi titik kritis disini adalah apabila tidak adanya ketidakselarasan antara penguji dan mahasiswa, maka sistem ini akan benar-benar menjadi tidak efektif dan hanya menjadi WASTING TIME... Sebagai contoh, sebenarnya mahasiswa itu pintar dan mengerti benar bagaimana praktik akuntansi itu berjalan, Namun ketika di uji tidak dapat menjawab pertanyaan yang sebenarnya tidak material hanya karena mahasiswa itu tidak belajar mengenai hal itu, PENGUJI tetap akan beranggapan bahwa anak ini gak ngerti dan belum pantas LULUS... Pada kasus ini sebenarnya penguji telah membuat kesalahan FATAL dengan tidak meluluskan anak ini... Karena tidak ada manusia yang sempurna, dan tidak akan ada mahasiswa yang mampu menghapal semua materi perkuliahan tanpa celah-celah kecil suatu kesalahan... Dalam sistem ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah... Ada beberapa cara untuk dapat membuat sistem ini menjadi efektif yang salah satunya adalah dengan "Bertanya kepada mahasiswa mengenai apa yang saudara telah pelajari"... Setelah itu, baru lah penguji bertanya secara COMPREHENSIVE mengenai masalah tersebut... Hal ini akan dapat mengurangi VARIANS yang terjadi antara PENGUJI dengan MAHASISWA... Sistem ini hanya dapat berjalan dengan baik "Dengan catatan tidak ada conflict of interest antara penguji dengan mahasiswa"... Sebagai contoh adalah niat dosen yang dari awal tidak ingin meluluskan mahasiswanya... Who is that?? You know me so well :D